Puisi Akhirnya Kau Hilang Karya Aan Mansyur

Berikut ini adalah puisi berjudul “Akhirnya Kau Hilang” yang dibuat oleh Aan Mansyur.

“Akhirnya Kau Hilang”
(Karya Aan Mansyur)

Akhirnya kau pergi dan aku akan menemukanmu di mana-mana. Di udara dingin yang menyusup di bawah pintu atau di baris-baris puisi lama yang diterjemahkan dari bahasa-bahasa jauh. Di sepasang mata gelandangan yang menyerupai jendela rumah berbulan-bulan tidak dibersihkan atau di balon warna-warni yang melepaskan diri dari tangan seorang bocah.

Akhirnya kau pergi dan aku akan menemukanmu di jalan-jalan yang lengang atau bangku-bangku taman yang kosong. Aku menemukanmu di salju yang menutupi kota seperti perpustakaan raksasa yang meleleh. Aku menemukanmu di gerai-gerai kopi, udara, dan aroma makanan yang kurang atau terlalu matang.

Aku menemukanmu berbaring di kamarku yang kosong saat aku pulang dengan kamera dan kepala berisi orang-orang murung yang tidak kukenal. Kau sedang menyimak lagu yang selalu kau putar. Buku cerita yang belum kelar kau baca telungkup bagai bayi tidur di dadamu. Tidak sopan, katamu, mengerjakan hal lain sambil menyimak kesedihan dinyanyikan

Akhirnya kau hilang. Kau meninggalkan aku — dan kenangan kini satu-satunya masa depan yang tersisa.

Sumber: Buku Puisi “Tidak Ada New York Hari Ini”.

Related posts of "Puisi Akhirnya Kau Hilang Karya Aan Mansyur"

Puisi Percakapan Seusai Makan Karya Ags. Arya Dipayana

Berikut ini adalah puisi berjudul "Percakapan Seusai Makan" yang dibuat oleh Ags. Arya Dipayana. "Percakapan Seusai Makan" (Karya Ags. Arya Dipayana) “Suatu kali ingin kukenangkan kembali semerbakmu.” Ia menangkupkan sendok dan garpu di atas piringnya. Waktu makan telah usai dan ia tak ingin perduli pada lapar yang tak berhenti menuntut itu. Satu porsi ayam kuluyuk...

Puisi Kenangan di Basah Hujan Karya Rayhandi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kenangan di Basah Hujan" yang dibuat oleh Rayhandi. "Kenangan di Basah Hujan" (Karya Rayhandi) Di basah itu memori tersangkut Menyanyut ingat membara bayang Terlihat warna di pucuk mata Kurasa memori menari bernyanyi berputar Masih teringat olehku Kenyataan yang menggenggam Hangat menguar melawan dingin Terbawa sampai ke hulu hati Aku tak...

Puisi Tangis Ibu Karya Anonim

Berikut ini adalah puisi berjudul "Tangis Ibu" yang dibuat oleh Anonim. "Tangis Ibu" (Karya Anonim) Dalam senyummu, ada letihmu Siang dan malam menyergapmu Tak sedetik kau berhenti Agar ada cahaya untukku, anakmu Terkadang hinaan menemanimu Yang tak peduli dengan hatimu Masih saja kau berjalan ke depan Mencari pintu untukku, anakmu Bukan berlian yang kau minta...

Puisi Setelah Hujan Turun Karya Rayhandi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Setelah Hujan Turun" yang dibuat oleh Rayhandi. "Setelah Hujan Turun" (Karya Rayhandi) Di hari itu Ketika hanya gelap yang kulihat di langit Ketika angin meniupku hingga ke belulang ku Ketika rintik mengguyur semua bajuku. Setelah hujan turun Kutemukan seberkas cahaya indah Yang dengan memandangnya membuatku senang Cahaya itu sunggh indah...