Peribahasa Laut Mana Yang Tak Berombak, Bumi Mana Yang Tak Ditimpa Hujan

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Laut mana yang tak berombak, bumi mana yang tak ditimpa hujan”.

Artinya:
Bagaimana pun manusia tidak akan luput dari kekhilafan atau kesalahan.

Demikian arti dari peribahasa “Laut mana yang tak berombak, bumi mana yang tak ditimpa hujan”. Semoga bermanfaat.

Related posts of "Peribahasa Laut Mana Yang Tak Berombak, Bumi Mana Yang Tak Ditimpa Hujan"

Peribahasa Bagai Pintu Tak Berpasak Perahu Tak Berkemudi

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai pintu tak berpasak perahu tak berkemudi”. Artinya:Sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya di kemudian hari.FYI: Berpasak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu memakai pasak (paku yang dibuat dari kayu, bambu, dan sebagainya). Demikian arti dari peribahasa "Bagai pintu tak berpasak perahu tak berkemudi". Semoga bermanfaat.

Peribahasa Bagaikan Api Makan Ilalang Kering Tiada Dapat Dipadamkan Lagi

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagaikan api makan ilalang kering tiada dapat dipadamkan lagi”. Artinya:Orang yang tidak mampu menolak bahaya yang menimpanya. Demikian arti dari peribahasa "Bagaikan api makan ilalang kering tiada dapat dipadamkan lagi". Semoga bermanfaat.

Peribahasa Air Diminum Rasa Duri, Nasi Dimakan Rasa Sekam

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam”. Artinya: Tidak enak makan dan minum karena terlalu sedih. FYI: Sekam dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu kulit padi sesudah ditumbuk. Demikian arti dari peribahasa "Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam". Semoga bermanfaat.

Peribahasa Datang Tak Berjemput, Pulang Tak Berhantar

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Datang tak berjemput, pulang tak berhantar”. Artinya:Tamu yang tidak penting. Demikian arti dari peribahasa "Datang tak berjemput, pulang tak berhantar". Semoga bermanfaat.