Peribahasa Ke Bukit Sama Mendaki Ke Lurah Sama Menurun

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Ke bukit sama mendaki ke lurah sama menurun”.

Artinya:
Segala sesuatunya harus ditanggung bersama-sama. Jika senang dirasakan bersama, jika susah ditanggung bersama.
FYI: Lurah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu lembah; jurang.
Demikian arti dari peribahasa “Ke bukit sama mendaki ke lurah sama menurun”. Semoga bermanfaat.

Related posts of "Peribahasa Ke Bukit Sama Mendaki Ke Lurah Sama Menurun"

Peribahasa Bagai Ditembak Putus Tunggal

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai ditembak putus tunggal”. Artinya:Ditundukkan atau dikalahkan oleh orang bodoh.FYI: Putus tunggal dari rangkuman berbagai sumber memiliki arti, yaitu petir yang sangat keras bunyinya. Demikian arti dari peribahasa "Bagai ditembak putus tunggal". Semoga bermanfaat.

Peribahasa Bagai Mengangkut Batu di Bencah

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai mengangkut batu di bencah”. Artinya:Menyuruh orang yang enggan melakukan pekerjaan.FYI: Bencah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu tanah yang berair dan berlumpur; paya. Demikian arti dari peribahasa "Bagai mengangkut batu di bencah". Semoga bermanfaat.

Peribahasa Cencang Air Tidak Putus, Pancung Abu Tak Berbekas

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Cencang air tidak putus, pancung abu tak berbekas”. Artinya:Perselisihan internal keluarga yang akhirnya rujuk kembali.FYI: - Cencang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu potong kecil-kecil (halus-halus). - Pancung dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu penggal, potong. Demikian arti dari peribahasa "Cencang air tidak...

Peribahasa Bagai Kera Mendapat Bunga

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai kera mendapat bunga”. Artinya:Orang yang tidak bisa menghargai sesuatu yang baik dan berharga. Demikian arti dari peribahasa "Bagai kera mendapat bunga". Semoga bermanfaat.