Peribahasa Cepat Tangan Terjembakan, Cepat Kaki Terlangkahkan, Cepat Mulut Terkatakan

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Cepat tangan terjembakan, cepat kaki terlangkahkan, cepat mulut terkatakan”.

Artinya:
Kurang berpikir dalam melakukan suatu perbuatan pada akhirnya bisa mendatangkan kesulitan.
FYI: Terjembakan berasal dari kata dasar “jembak” yang mendapat imbuhan awalan “ter-” dan imbuhan akhiran “-an”, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu mengurai dan berkibar.

Demikian arti dari peribahasa “Cepat tangan terjembakan, cepat kaki terlangkahkan, cepat mulut terkatakan”. Semoga bermanfaat.

Related posts of "Peribahasa Cepat Tangan Terjembakan, Cepat Kaki Terlangkahkan, Cepat Mulut Terkatakan"

Puisi Orang-Orang Miskin Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Orang-Orang Miskin" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Orang-Orang Miskin" (Karya W.S. Rendra) Orang-orang miskin di jalan, yang tinggal di dalam selokan, yang kalah di dalam pergulatan, yang diledek oleh impian, janganlah mereka ditinggalkan. Angin membawa bau baju mereka. Rambut mereka melekat di bulan purnama. Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala, mengandung...

Peribahasa Bagai Panas Mengandung Hujan

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai panas mengandung hujan”. Artinya:Tertawa dalam kesusahan. Demikian arti dari peribahasa "Bagai panas mengandung hujan". Semoga bermanfaat.

Peribahasa Pecah Anak Buyung, Tempayan Ada

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Pecah anak buyung, tempayan ada”. Artinya:Tidak akan kekurangan perempuan (yang diambil untuk dijadikan istri).FYI: - Buyung dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu tempat untuk membawa air yang besar perutnya, dibuat dari tanah. - Tempayan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu tempat air yang...

Peribahasa Babi Merasa Gulai

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Babi merasa gulai”. Artinya:Menyama-nyamai orang besar kaya.FYI: - Gulai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu sayur berkuah santan dan diberi kunyit serta bumbu khusus (biasanya dicampur dengan ikan, daging kambing, daging sapi, dan sebagainya). Demikian arti dari peribahasa "Babi merasa gulai". Semoga bermanfaat.