Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Cengkeling bagai ular dipukul”.
Artinya:
Geliang-geliut/ menggeliat karena kesakitan.
FYI: Cengkeling merupakan kata tidak baku dari “sengkeling”, dan “sengkeling” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu bersilang tindih-menindih (kaki, tangan).
Demikian arti dari peribahasa “Cengkeling bagai ular dipukul”. Semoga bermanfaat.
Related posts of "Peribahasa Cengkeling Bagai Ular Dipukul"
Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai membandarkan air ke bukit”. Artinya:Melakukan sesuatu yang tidak pernah mendapatkan hasil atau melaksanakan pekerjaan yang sia-sia.FYI: Membandarkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu mengalirkan (air). Demikian arti dari peribahasa "Bagai membandarkan air ke bukit". Semoga bermanfaat.
Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai lukah tak penuh air”. Artinya:Selalu lapar sehingga ingin selalu makan tak ada kenyang-kenyangnya.FYI: Lukah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu alat untuk menangkap ikan (seperti bubu) yang dipasang di dalam air yang tidak berapa dalam. Demikian arti dari peribahasa "Bagai lukah tak penuh air". Semoga...
Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Air tawar secawan dituangkan ke dalam laut, takkan dapat menghilangkan masinnya”. Artinya:Pertolongan yang sedikit tidak dapat meringankan beban kesengsaraan yang besar.FYI: - Tawar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu tidak ada rasanya, kurang asin, kurang sedap (tentang makanan); hambar. - Secawan berasal dari kata dasar "cawan"...
Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai ayam naik ke surau”. Artinya:Menjadi tamu di rumah orang yang tidak memberikan jamuan apa-apa.FYI: Surau dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu tempat (rumah) umat Islam melakukan ibadatnya (mengerjakan salat, mengaji, dan sebagainya); langgar. Demikian arti dari peribahasa "Bagai ayam naik ke surau". Semoga bermanfaat.