Peribahasa Cencang Air Tidak Putus, Pancung Abu Tak Berbekas

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Cencang air tidak putus, pancung abu tak berbekas”.

Artinya:
Perselisihan internal keluarga yang akhirnya rujuk kembali.
FYI:
– Cencang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu potong kecil-kecil (halus-halus).
– Pancung dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu penggal, potong.

Demikian arti dari peribahasa “Cencang air tidak putus, pancung abu tak berbekas”. Semoga bermanfaat.

Related posts of "Peribahasa Cencang Air Tidak Putus, Pancung Abu Tak Berbekas"

Peribahasa Dalam Laut Boleh Diduga, Dalam Hati Siapa Tahu

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Dalam laut boleh diduga, dalam hati siapa tahu”. Artinya:Pengetahuan (pemiikiran) seseorang tidak dapat diduga. Demikian arti dari peribahasa "Dalam laut boleh diduga, dalam hati siapa tahu". Semoga bermanfaat.

Peribahasa Air Laut Hijau Siapa Celup

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Air laut hijau siapa celup”. Artinya:Kemewahan dan kemegahan tidak payah dibesar-besarkan.FYI: Celup dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu cat yang dicampuri air untuk mewarnai baju, kain, dan sebagainya. Demikian arti dari peribahasa "Air laut hijau siapa celup". Semoga bermanfaat.

Peribahasa Adat Air Cair, Adat Api Panas

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Adat air cair, adat api panas”. Artinya:Setiap segala sesuatu memiliki sifatnya masing-masing; Suatu tabiat itu memang sudah demikian adanya. Demikian arti dari peribahasa "Adat air cair, adat api panas". Semoga bermanfaat.

Peribahasa Layar Menimpa Tiang

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Layar menimpa tiang”. Artinya:Kawan menjadi lawan. Demikian arti dari peribahasa "Layar menimpa tiang". Semoga bermanfaat.