Peribahasa Cakap Berlauk-lauk Makan dengan Sambal Lada

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Cakap berlauk-lauk makan dengan sambal lada”.

Artinya:
Cara bicara yang seperti orang kaya, padahal sebenarnya miskin.
Demikian arti dari peribahasa “Cakap berlauk-lauk makan dengan sambal lada”. Semoga bermanfaat.

Related posts of "Peribahasa Cakap Berlauk-lauk Makan dengan Sambal Lada"

Peribahasa Bagai Melihat Ulat

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai melihat ulat”. Artinya: Sangat benci. Demikian arti dari peribahasa "Bagai melihat ulat". Semoga bermanfaat.

Peribahasa Biduk Lalu Kiambang Bertaut

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Biduk lalu kiambang bertaut”. Artinya:Lekas berbaik atau berkumpul kembali (seperti perselisihan antara sanak keluarga yang kembali rukun).FYI: - Biduk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu perahu kecil terbuat dari kayu, tidak berlayar, dipakai untuk menangkap ikan atau mengangkat barang-barang di sungai. - Kiambang dalam Kamus Besar...

Peribahasa Bagaimana Bunyi Gendang, Begitulah Tarinya

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagaimana bunyi gendang, begitulah tarinya”. Artinya:Sesuatu harus dijalankan sebagaimana keadaannya.FYI: Gendang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu alat bunyi-bunyian berupa kayu bulat panjang, di dalamnya ada rongga dan salah satu lubangnya atau kedua-duanya diberi kulit (untuk dipukul). Demikian arti dari peribahasa "Bagaimana bunyi gendang, begitulah tarinya"....

Peribahasa Bagai Gelombang Dua Belas

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai gelombang dua belas”. Artinya:Kehebatan langkah seseorang pendekar. Demikian arti dari peribahasa "Bagai gelombang dua belas". Semoga bermanfaat.