Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Cakap berdegar-degar, tahi tersangkut di gelegar”.
Artinya:
Banyak bicara (sombong) tetapi tidak ada satu pun pekerjaan yang dapat diselesaikannya.
FYI:
– Berdegar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu berbunyi degar-degar (tiruan bunyi petir, meriam, kayu dipukul, pintu didobrak, dan sebagainya).
– Gelegar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu kayu (balok) penyangga papan lantai dan sebagainya (pada rumah panggung).
Demikian arti dari peribahasa “Cakap berdegar-degar, tahi tersangkut di gelegar”. Semoga bermanfaat.
Related posts of "Peribahasa Cakap Berdegar-Degar, Tahi Tersangkut di Gelegar"
Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai berkain tiga hasta”. Artinya:Serba tak cukup (miskin).FYI: Hasta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu satuan ukuran sepanjang lengan bawah, sama dengan ¼ depa (dari siku sampai ke ujung jari tengah). Demikian arti dari peribahasa "Bagai berkain tiga hasta". Semoga bermanfaat.
Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Berkayuh sambil bertimba”. Artinya:Sekali melakukan pekerjaan, dua tiga maksud tercapai. Demikian arti dari peribahasa "Berkayuh sambil bertimba". Semoga bermanfaat.
Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Berkelahi dalam kepuk”. Artinya:Masalah atau perkara yang sulit untuk diselesaikan.FYI: Kepuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu bakul tempat nasi (beras dan sebagainya dari kulit kayu). Demikian arti dari peribahasa "Berkelahi dalam kepuk". Semoga bermanfaat.
Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai pintu tak berpasak perahu tak berkemudi”. Artinya:Sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya di kemudian hari.FYI: Berpasak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu memakai pasak (paku yang dibuat dari kayu, bambu, dan sebagainya). Demikian arti dari peribahasa "Bagai pintu tak berpasak perahu tak berkemudi". Semoga bermanfaat.