Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bintang di langit boleh dibilang tetapi arang di muka tak sadar”.
Artinya:
1. Cela (kesalahan, keburukan, dan sebagainya) orang lain diketahui, tetapi cela sendiri tidak tahu.
2. Mengurusi cela orang lain tanpa memperhatikan cela sendiri.
Demikian arti dari peribahasa “Bintang di langit boleh dibilang tetapi arang di muka tak sadar”. Semoga bermanfaat.
Related posts of "Peribahasa Bintang di Langit Boleh Dibilang Tetapi Arang di Muka Tak Sadar"
Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai menggelikan induk ayam”. Artinya:Usaha dalam membuat orang yang penakut agar manjadi pemberani.FYI: Induk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu ibu (terutama tentang binatang); emak. Demikian arti dari peribahasa "Bagai menggelikan induk ayam". Semoga bermanfaat.
Berikut ini adalah puisi berjudul "Bahwa Kita Ditantang Seratus Dewa" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Bahwa Kita Ditantang Seratus Dewa" (Karya W.S. Rendra) Aku tulis sajak ini untuk menghibur hatimu Sementara engkau kenangkan encokmu kenangkanlah pula masa remaja kita yang gemilang Dan juga masa depan kita yang hampir rampung dan dengan lega akan kita lunaskan....
Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai itik pulang petang”. Artinya:Sangat lambat jalannya atau sesuatu yang berjalan sangat lambat. Demikian arti dari peribahasa "Bagai itik pulang petang". Semoga bermanfaat.
Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Terbuat dari emas sekalipun sangkar tetap sangkar juga”. Artinya:Meskipun hidup dalam kemewahan tetapi terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga. Demikian arti dari peribahasa "Terbuat dari emas sekalipun sangkar tetap sangkar juga". Semoga bermanfaat.