Peribahasa Belum Bertaji Hendak Berkokok

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Belum bertaji hendak berkokok”.

Artinya:
Belum berilmu/kaya/berkuasa sudah hendak menyombongkan diri.
FYI: Biduk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu memakai taji (bagian yang keras dan runcing pada kaki ayam jantan).

Demikian arti dari peribahasa “Belum bertaji hendak berkokok”. Semoga bermanfaat.

Related posts of "Peribahasa Belum Bertaji Hendak Berkokok"

Peribahasa Bagai Kucing Dibawakan Lidi

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai kucing dibawakan lidi”. Artinya:Sangat ketakutan.FYI: Lidi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu tulang daun nyiur (enau dan sebagainya). Demikian arti dari peribahasa "Bagai kucing dibawakan lidi". Semoga bermanfaat.

Peribahasa Duduk Meraut Ranjau, Tegak Meninjau Jarak

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarak”. Artinya: Pekerjaan yang sia-sia. Demikian arti dari peribahasa "Duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarak". Semoga bermanfaat.

Peribahasa Bagai Membandarkan Air Ke Bukit

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai membandarkan air ke bukit”. Artinya:Melakukan sesuatu yang tidak pernah mendapatkan hasil atau melaksanakan pekerjaan yang sia-sia.FYI: Membandarkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu mengalirkan (air). Demikian arti dari peribahasa "Bagai membandarkan air ke bukit". Semoga bermanfaat.

Peribahasa Air Laut Hijau Siapa Celup

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Air laut hijau siapa celup”. Artinya:Kemewahan dan kemegahan tidak payah dibesar-besarkan.FYI: Celup dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu cat yang dicampuri air untuk mewarnai baju, kain, dan sebagainya. Demikian arti dari peribahasa "Air laut hijau siapa celup". Semoga bermanfaat.