Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai bulan kesiangan”.
Artinya:
Wajah atau paras rupa yang terlihat pucat pasi serta badannya lesu (karena sakit atau patah hati).
Demikian arti dari peribahasa “Bagai bulan kesiangan”. Semoga bermanfaat.
Related posts of "Peribahasa Bagai Bulan Kesiangan"
Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Adapun manikam itu kalau jatuh ke dalam lumpur sekalipun, niscaya tiada akan hilang cahayanya”. Artinya:Orang yang berasal baik itu, kalau bercampur dengan orang jahat atau jika ia menjadi orang melarat sekalipun, sifat dan bahasanya akan tetap baik.FYI: - Manikam dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu intan;...
Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Apa Yang ditabur Itulah Yang Tuai”. Artinya:Perbuatan jahat akan mendapat balasan kejahatan dan perbuatan baik akan mendapat balasan kebaikan. Demikian arti dari peribahasa "Apa Yang ditabur Itulah Yang Tuai". Semoga bermanfaat.
Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Cubit paha sendiri dulu, baru cubit paha orang lain”. Artinya:Pikirkan tentang diri sendiri dahulu, sebelum melakukan sesuatu terhadap orang lain. Demikian arti dari peribahasa "Cubit paha sendiri dulu, baru cubit paha orang lain". Semoga bermanfaat.
Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Alamat biduk kan karam”. Artinya: Pertanda orang yang akan mengalami kesusahan hidup. FYI: Biduk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu perahu kecil yang dipakai untuk menangkap ikan atau mengangkat barang-barang di sungai. Demikian arti dari peribahasa "Alamat biduk kan karam". Semoga bermanfaat.